Senin, 29 Desember 2008

homesick

akhir- akhir ini aku sering merasa homesick
penyebabnya banyak
pertama, karena ini pertama kalinya aku stay di jogja untuk waktu yang lama
kedua, karena ini suasana liburan jadi temen- temen kos yang lain pada pulang
ketiga, karena aku merasa tidak punya saudara disini jadi rasa kangen keluarga itu semakin menjadi-jadi
mungkin hanya aku, keluarga dan Allah yang tau
betapa besar keinginan ku dulu agar dapat menjadi bagian dari keluarga besar UGM seperti saat ini
siapa yang tak ingin?
tapi siapa sangka pula harga yang harus aku bayar untuk keberhasilan ini cukup besar
yaitu dengan keluar dari zona nyaman ku
zona nyaman disini maksudnya: keluarga, tetangga-tetangga dan para sahabat
atau aku juga sering menyebutnya harta berharga ynag kutinggalkan
aku bukan tipe orang yang gampang untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru
memikirkan untuk mengulangi semua perkenalan dari awal lagi membuat ku merasa lelah bahkan sebelum melakukannya
hari-hari pertama menjalani hidup sebagai anak kos membuat ku kaget
kaget karena ternyata aku belum sepenuhnya mandiri karena untuk beberapa hal, bahkan untuk hal yang remeh sekalipun aku masih sangat bergantung pada keluarga
selain itu sebagai anak rumahan aku juga kaget setelah mengetahui dapat sebebas apa aku sekarang
dulu aku sering kali menangis saat menelfon keluarga ku
ingin dapat berkumpul ditengah-tengah mereka saat itu juga
tapi aku harus sadar bahwa setelah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk kuliah ku, bukan ini yang diinginkan oleh orang tua ku
jadi aku harus memulai hidup ku disini dari 0
mulai dari bersosialisasi dengan berbagai karakter orang yang beberbeda, bersosialisai dengan bahasa-bahasa daerah yang mereka bawa, sampai bersosialisasi dengan makanan setempat
awalnya aku merasa berat
selalu ingin pulang kerumah dimana ada orangtua yang akan membantu ku melalui semua hal
dan ada sahabat-sahabat yang sudah sangat mengert aku
tapi ternyata jogja mulai menunjukkan pesona nya
pelan-pelan aku merasa keaneka ragaman itulah yang menjadi keunikan jogja yang tidak dimiliki daerah asal ku
selangkah demi selangkah aku mulai mampu keluar dari zona nyamanku
untuk mengumpulkan harta berharga ku sendiri disini
walaupun aku tau pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar
but i'll try


Kamis, 25 Desember 2008

do something

hari rabu kemarin ada kuliah bersama praktisi
dan praktisi tersebut adalah Mbak Nenden, alumni komunikasi UGM tahun 95
seorang wanita luar biasa
yang jujur aja udah jadi inspirasi ku hari itu
apapun yang dia katakan bisa 'ngena' banget dihati
tipe orang yang dari kata-kata dan tatapan nya aja bisa merubah mind set seseorang
seorang wanita dengan segudang prestasi luar biasa
wanita mungil ini pernah mengurus website kepresidenan
luar biasa kan?
dan yang gak kalah luar biasa yaitu orang yang merekrut nya untuk itu adalah pak Andi Malarangeng
wiiih siapa orang yang gak kenal jubir kepresidenan ini
beliau mengajarkan ku tentang keuntungan luar biasa yang bisa kita dapatkan dari hobi menulis
salah satunya yaitu menulis bisa membuat kita terbiasa bersikap kritis tentang segala peristiwa yang terjadi di sekitar kita
menulis juga bisa membuat kita terbiasa memakai kata- kata yang baku dalam kehidupan sehari- hari
dengan menulis juga bisanya kita akan terlatih untuk berbicara dengan baik pula
keren banget kan?
makanya setelah pulang dari kuliah bersama praktisi itu
aku bertekad akan melatih kemempuan menulisku
karena percaya atau enggak
seperti kata mbak Nenden, kemampuan menulis itu diperlukan di hampir setiap jenis pekerjaan
jadi tunggu apa lagi?
mari menulis
agar banyak Nenden- Nenden lainnya yang kan mengisi dunia jurnalis Indonesia di masa depan

Selasa, 16 Desember 2008

pembaharuan dalam idup gue

akhiirnya setelah gue punya blog n itupun dibikinin
gue bisa juga nulis di blog
aiih seneng bangedd
akhirnya dari hari ke harii gw semakin hi tec
huahahaha

Jumat, 05 September 2008

Langkah Kakiku


Aku lahir di Medan, anak pertama dari 3 bersaudara. masa kecilku berada di Medan dan sempat tinggal di Surabaya di Wonokromo walau hanya sebentar.

Masa SMP dan SMA aku berada di Bandar Lampung, dan kini aku sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta.

Mengikuti jejak langkah dan hasrat hatiku kini aku jauh dari orangtua dan keluarga. merantau demi menggapai cita-cita. Satu langkah sudah tertinggal, satu jalan sedang kutuju dan satu bukit akan kudaki, satu samudera akan kuseberangi.

Berbekal, selain doa orangtuaku. aku bersandar pada kebesaran dan lindungan Tuhanku, aku berharap semoga aku diberi kemudahan untuk mencapai cita-cita itu.

Masih terngiang ditelinga ucap kata umiku, tetaplah pada kesederhanaan, rendahkan hati, kuatkan iman dan takutlah pada Rabmu dikala sendiri, berdua, bertiga dan seterusnya. Gapai cita-cita setinggi langit, namun jangan lupa berdoa dan bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan hari ini dan esok lusa.
yk, ramadhan 1429H