Minggu, 18 Januari 2009

puisi dari ayah tercinta

Waktu aku lahir ayahku menuliskan sebuah puisi untuk ku. Puisi yang mengingatkanku tentang arti besar kehadiranku bagi mereka, tentang tanggung jawab ku untuk dapat membahagiakan mereka. Jujur setelah dewasa aku sering terharu sendiri kalau membaca puisi ini. Inilah puisi sederhana yang dibuat dengan penuh kasih oleh ayahku:
“ Sering kami berhitung
Dengan jari jemari dan waktu
Dengan hati yang bertanya
Kapan dan bagaimana kehadiranmu kelak,
Yang selalu kami nantikan
Waktu itu terasa begitu lama
Merangkak hari ke hari, dan berfikir
Akankah sampai ketujuan
Kau yang kami dambakan?
Ketika hari itu tiba
Hari yang begitu menegangkan
Cemas, gelisah berpadu jadi Saturday waktupun kian terasa lambat
Dalam menanti kehadiranmu
Disatu sisi doa terus mengalir
Disisi lain perjuangan tengah berlangsung
Dan ach,, suara tangismu menghapus semua keraguan
Tiada rasa yang dapat dilukiskan kala itu
Selain ucapan Alhamdulillah
Engkau yang mungil, cantik dan lucu
Telah hadir tuk menambah semarak hidup ini
Terimakasih Tuhan
Terimakasih istriku
Terimakasih untuk semua
Semoga kau menjadi anak yang berbakti kepada orangtua, agama dan sesama mu
Kau adalah buah cinta kami”

1 komentar:

blogojan mengatakan...

nice!!!

a creative father..

;)